Back

S&P 500 Futures Pulih, Imbal Hasil Mendekati Tertinggi Beberapa Hari karena Kekhawatiran Tiongkok dan The Fed

  • Sentimen pasar membaik selama sesi yang lesu, di tengah berita utama yang beragam.
  • Komentar optimis dari Presiden RRT Xi, Menteri Keuangan Liu Kun menambah sentimen risk-on.
  • Kekhawatiran seputar berakhirnya plafon utang AS mendorong kenaikan Dolar AS.
  • Data AS yang kuat mendukung imbal hasil obligasi pemerintah dan Dolar AS yang optimis, meskipun ada penurunan baru-baru ini.

Profil risiko membaik pada awal hari Kamis karena berita utama dari Tiongkok memungkinkan para pedagang untuk mengurangi penurunan hari sebelumnya di tengah sesi yang tidak menentu. Meskipun demikian, kekhawatiran hawkish seputar Federal Reserve (Fed), didukung oleh data AS yang kuat, membuat para penjual tetap berharap.

Meskipun demikian, S&P 500 Futures mencetak kenaikan tipis di sekitar 4.165 sekaligus melanjutkan kenaikan hari sebelumnya sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun turun setelah kenaikan ke level tertinggi 1,5 bulan yang terlihat pada hari Rabu, turun satu basis poin menjadi mendekati 3,80% pada saat berita ini ditulis.

Sebelumnya pada hari ini, Presiden RRT Xi Jinping menyampaikan pernyataan yang menunjukkan kesiapannya untuk memperdalam kerja sama industri dan investasi dengan Asia. "Bersedia untuk berbagi pasar berskala sangat besar, sistem industri yang lengkap dan teknologi canggih dengan negara-negara Asia Tengah," kata Xi Jinping.

Menyusul komentar optimis dari Menteri Keuangan RRT Liu Kun yang mengatakan bahwa pendapatan fiskal 2023 akan tumbuh tahun ini, meskipun tingkat pertumbuhannya tidak akan terlalu tinggi, demikian menurut media pemerintah RRT.

Hal yang sama juga terjadi pada kekhawatiran akan krisis plafon utang AS, seperti yang diperingatkan oleh Kantor Anggaran Kongres AS (CBO) pada hari Rabu per Reuters, yang pada gilirannya menunjukkan solusi yang lebih cepat untuk masalah besar dalam beberapa hari mendatang.

Perlu dicatat bahwa Wall Street berhasil ditutup dengan kenaikan tipis hanya karena pemulihan korektif di akhir hari sementara saham-saham di kawasan Asia Pasifik diperdagangkan bervariasi pada saat berita ini diturunkan, yang pada gilirannya menunjukkan sentimen yang berhati-hati di pasar.

Pada hari Rabu, pertumbuhan Penjualan Ritel AS melonjak menjadi 3,0% YoY di bulan Januari dibandingkan 1,8% yang diharapkan dan -1,1% sebelumnya. Lebih lanjut, Penjualan Ritel selain otomotif tumbuh 2,3% pada periode yang sama, dibandingkan dengan estimasi analis sebesar +0,8%. Pada baris yang sama, Indeks Manufaktur Empire State NY untuk bulan Februari meningkat ke level tertinggi tiga bulan di -5,8 versus -18,0 yang diharapkan dan -32,9 prakiraan pasar. Selain itu, Produksi Industri AS mencatat angka 0,0% MoM untuk bulan Januari, dibandingkan dengan estimasi analis sebesar 0,5% dan -0,7% pembacaan sebelumnya, tetapi gagal untuk mendorong kembali bias hawkish seputar langkah Federal Reserve (Fed) selanjutnya.

Menyusul data AS, spekulasi pasar terhadap langkah The Fed selanjutnya, sesuai dengan alat FEDWATCH dari Reuters, menunjukkan bahwa suku bunga acuan bank sentral AS akan mencapai puncaknya di bulan Juli di kisaran 5,25% versus prediksi Federal Reserve bulan Desember di level tertinggi 5,10%.

Selanjutnya, data tingkat kedua AS mengenai pasar perumahan, aktivitas industri, dan harga produsen dapat menghibur para pedagang.

Analisis Harga NZD/USD: Pemulihan Masih Ambigu di Bawah Support sebelumnya di Dekat 0,6400

NZD/USD memperbarui level tertinggi dalam perdagangan harian di dekat 0,6290 karena memantul dari level terendah 1,5 bulan yang ditandai pada hari seb
Đọc thêm Previous

S&P 500 Futures Pulih, Imbal Hasil Dekati Tertinggi Beberapa Hari karena Kekhawatiran Tiongkok dan The Fed

Profil risiko membaik pada awal hari Kamis karena berita utama dari Tiongkok memungkinkan para pedagang untuk mengurangi pelemahan hari sebelumnya di
Đọc thêm Next