Back

Dolar AS Temukan Pijakan karena Pasar Berubah Menjadi Berhati-hati Menjelang Data Penting AS

  • Dolar AS berhasil bertahan terhadap mata uang utama lainnya di hari Selasa.
  • Indeks Dolar AS bertahan pada kenaikan harian yang moderat setelah pulih pada hari Senin.
  • Data inflasi bulan April dari AS dapat memicu reaksi besar berikutnya dalam USD.

Dolar AS (USD) melepaskan diri dari tekanan jual di awal pekan dengan Indeks Dolar AS (DXY) ditutup di wilayah positif pada hari Senin. Di awal hari Selasa, USD bertahan karena para pelaku pasar menahan diri untuk tidak mengambil posisi besar menjelang data inflasi bulan April yang sangat dinanti-nantikan dari Amerika Serikat (AS), yang akan dirilis pada hari Rabu.

Di akhir sesi, Gubernur Federal Reserve (Fed) Philip Jefferson dan Presiden The Fed NY John Williams akan menyampaikan pidato. Indeks Optimisme Ekonomi IBD/TIPP juga akan ditampilkan dalam agenda ekonomi AS. Bagaimanapun, valuasi USD kemungkinan akan terus didorong oleh persepsi risiko, setidaknya dalam waktu dekat.

Ringkasan Penggerak Pasar Harian: Dolar AS Bertahan pada Kenaikan Pemulihan Moderat

  • Indeks Optimisme Bisnis NFIB turun menjadi 89 di bulan April dari 90,1 di bulan Maret. Angka ini sedikit di bawah ekspektasi pasar sebesar 89,6.
  • The Fed mencatat dalam Survei Petugas Pinjaman untuk kuartal pertama bahwa responden melaporkan standar yang lebih ketat dan permintaan yang lebih lemah untuk pinjaman komersial dan industri (Commercial and Industrial/C&I) untuk perusahaan-perusahaan besar dan menengah. "Bank-bank melaporkan standar yang lebih ketat dan permintaan yang lebih lemah untuk semua kategori pinjaman real estat komersial," tulis publikasi tersebut.
  • Dalam sebuah wawancara dengan Yahoo Finance pada hari Senin, Presiden The Fed Chicago Austan Goolsbee mengulangi bahwa masih terlalu dini untuk mengatakan apa langkah kebijakan selanjutnya, menjelaskan bahwa ada banyak ketidakpastian mengenai dampak pengetatan kredit terhadap perekonomian.
  • Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun melanjutkan pemulihan menjadi hari ketiga berturut-turut pada hari Senin dan naik hampir 2%. Imbal hasil obligasi 10 tahun terkoreksi lebih rendah pada hari Selasa dan tetap sedikit di bawah 3,5%.
  • Indeks utama Wall Street ditutup bervariasi pada hari Senin dengan Dow Jones Industrial Average turun 0,17% dan Nasdaq Composite naik 0,25%.
  • Indeks saham berjangka AS diperdagangkan di wilayah negatif pada hari Selasa pagi dan terakhir terlihat turun antara 0,3% dan 0,4%.
  • Menurut CME Group FedWatch Tool, pasar memprakirakan probabilitas 88% bahwa The Fed akan membiarkan suku bunga tidak berubah di bulan Juni.
  • Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) melaporkan pada hari Jumat bahwa Nonfarm Payrolls naik 253.000 di bulan April, melampaui ekspektasi pasar sebesar 179.000 dengan selisih yang cukup besar. Pada catatan negatif, kenaikan 236.000 di bulan Maret direvisi lebih rendah menjadi 165.000.

Analisis Teknis: Indeks Dolar AS Mendekati Resistance Kunci

Indeks Dolar AS (DXY) terus bergerak naik menuju 101,60, di mana Simple Moving Average (SMA) 20-hari berada. Penutupan harian di atas level tersebut dapat menarik para pembeli dan membuka pe;luang untuk berlanjutnya pemulihan menuju 102,00 (level psikologis), 102,40 (level tertinggi 2 Mei) dan 103,00 (SMA 100 hari).

Pada sisi negatifnya, 101,00 (level statis, level psikologis) terletak sebagai support pertama sebelum 100,00 (level psikologis, level statis) dan 99,50 (level statis dari Maret 2022).

Perlu juga disebutkan bahwa indikator Relative Strength Index (RSI) pada grafik harian masih di bawah 50, menunjukkan bahwa momentum bullish belum cukup kuat untuk oemulihan yang stabil.

Bagaimana Dampak Kebijakan The Fed terhadap Dolar AS?

Bank Sentral AS (Federal Reserve) memiliki dua mandat: menciptakan lapangan kerja maksimum dan stabilitas harga. The Fed menggunakan suku bunga sebagai alat utama untuk mencapai tujuan-tujuannya, namun harus menemukan keseimbangan yang tepat. Jika The Fed mengkhawatirkan inflasi, maka mereka akan mengetatkan kebijakannya dengan menaikkan suku bunga untuk meningkatkan biaya pinjaman dan mendorong tabungan. Dalam skenario ini, Dolar AS (USD) kemungkinan akan menguat karena jumlah uang beredar berkurang. Di sisi lain, The Fed dapat memutuskan untuk melonggarkan kebijakannya melalui penurunan suku bunga jika mereka khawatir akan meningkatnya tingkat pengangguran karena perlambatan aktivitas ekonomi. Suku bunga yang lebih rendah kemungkinan akan menyebabkan pertumbuhan investasi dan memungkinkan perusahaan-perusahaan untuk mempekerjakan lebih banyak orang. Dalam hal ini, USD diprakirakan akan kehilangan nilainya.

The Fed juga menggunakan pengetatan kuantitatif (QT) atau pelonggaran kuantitatif (QE) untuk menyesuaikan ukuran neraca keuangannya dan mengarahkan ekonomi ke arah yang diinginkan. QE mengacu pada pembelian aset oleh The Fed, seperti obligasi pemerintah, di pasar terbuka untuk memacu pertumbuhan dan QT adalah kebalikannya. QE secara luas dilihat sebagai tindakan kebijakan bank sentral yang negatif terhadap USD dan sebaliknya.

USD/CNH Masih Menghadapi Pertentangan Kuat di Sekitar 6,8500 – UOB

Upaya bearish pada USD/CNH tidak mungkin menembus area kunci 6,8500 untuk saat ini, menurut Ekonom UOB Group Lee Sue Ann dan Ahli Strategi Pasar Quek
Đọc thêm Previous

Analisis Harga EUR/JPY: Konsolidasi Jelang Kenaikan Lebih Lanjut?

EUR/JPY berada di bawah tekanan dan menguji area 148,00 pada hari Selasa. Tampaknya prospek bullish saat ini tampak agak berkurang. Terhadap hal ters
Đọc thêm Next