WTI Turun Kembali Di Bawah $58 Pasca-Laporan IEA

• WTI memangkas kenaikan di tengah laporan IEA yang bearish dan suasana pasar yang beragam.
• Pasokan USD yang luas, jatuhnya pasokan minyak mentah AS akan menyelamatkan bulls minyak?
• Terendah enam minggu dari 57,38 kembali terlihat saat penjual kembali.

WTI (berjangka minyak di NYMEX) membalikkan kenaikan intraday dan diperdagangkan datar di perdagangan Eropa, setelah bertemu dengan pasokan segar dalam satu jam terakhir setelah laporan minyak bulanan dari International Energy Agency (IEA) yang bearish menekan sentimen investor.

Laporan IEA menunjukkan bahwa produksi minyak dari negara-negara non-OPEC, termasuk AS, sedang naik sementara mempertahankan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak global untuk tahun 2020 sebesar 1,2 juta barel per hari (bph). Lebih lanjut mengatakan peningkatan produksi minyak non-OPEC akan membantu pasar menangkal ancaman gangguan pasokan seperti Timur Tengah baru-baru ini.

Tidak lama setelah laporan dirilis, emas hitam turun dari ketinggian 58,37 untuk mencapai terendah baru harian di 57,88. Perasaan campur aduk tentang kesepakatan perdagangan AS-China juga membuat pemulihan terbatas pada minyak dengan hasil lebih tinggi.

Namun, penurunan lebih lanjut terlihat dibatasi, karena WTI terus mendapatkan dukungan dari laporan mingguan Stok Minyak Mentah yang diterbitkan oleh Energy Information Administration (EIA) pada hari Rabu. Data EIA menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS turun 2,5 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi penurunan 500.000 barel.

Juga, kelemahan umum yang terlihat dalam dolar AS membantu meredam penurunan komoditas, karena greenback yang lebih lemah membuat minyak dalam denominasi USD lebih murah untuk pembeli asing. Di hari mendatang, data belanja konsumen AS akan diawasi dengan ketat untuk setiap dampak pada buck dan sentimen pasar yang lebih luas.

Level teknis WTI untuk dipertimbangkan