Back

Indonesia: Defisit Neraca Transaksi Berjalan Diperkirakan Menyusut Di 2020 – UOB

Menurut Ekonom Enrico Tanuwidjaja dan Haris Handy di UOB Group, defisit Transaksi Berjalan diperkirakan akan semakin menyempit di 2020.

Kutipan Utama

“Transaksi berjalan Indonesia membukukan surplus USD1,0 miliar (0,4% dari PDB) pada periode Juli – September, surplus pertama sejak kuartal ketiga 2011. Hasil tersebut disebabkan oleh surplus neraca perdagangan barang yang sangat besar (USD9,8 miliar kuartal ketiga 2020 vs USD4,0 miliar pada kuartal kedua 2020); sejalan dengan membaiknya kinerja ekspor di tengah pemulihan ekonomi negara-negara mitra dagang utama Indonesia dan melemahnya impor akibat lemahnya permintaan domestik.”

“Sementara itu, defisit neraca jasa sedikit membesar, seiring dengan meningkatnya defisit jasa perjalanan akibat kurangnya wisatawan yang berkunjung ke Indonesia, serta kenaikan dalam defisit jasa lainnya seperti telekomunikasi, komputer, dan jasa informasi sejalan dengan meningkatnya impor jasa untuk mendukung aktivitas online yang meningkat selama pandemi COVID-19.”

“Neraca modal dan finansial, yang mencatat perdagangan aset antara masyarakat Indonesia dan mitra-mitra asing, tetap mengalami surplus meskipun lebih rendah dari kuartal sebelumnya.”

“Secara keseluruhan,surplus transaksi berjalan dan surplus transaksi modal dan finansial membuat Indonesia mencatat surplus USD2,1 miliar dalam Neraca Pembayaran pada kuartal ketiga 2020 dibandingkan surplus USD9,2 miliar pada kuartal kedua.”

“Untuk tahun 2020, kami memperkirakan defisit transaksi berjalan akan menyempit dengan margin yang sangat besar jika dibandingkan dengan posisi 2019, terutama ditopang oleh penurunan impor barang dan jasa di tengah permintaan domestik yang lebih lemah akibat pandemi COVID-19. Meskipun demikian, laju penyempitan transaksi berjalan tetap terukur. Kami memperkirakan transaksi berjalan akan menyempit ke -0,7% dari PDB tahun ini (dari perkiraan sebelumnya -1,1%) dan melebar ke -2,0% dari PDB tahun depan karena pemulihan dalam impor dan pembayaran yield yang lebih tinggi pada investasi langsung (defisit lebih lebar dalam necara pendapatan primer), sejalan dengan pemulihan ekonomi domestik. Sementara itu, posisi Neraca Pembayaran akan tetap terjaga terkait dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang perlahan mereda, ditambah dengan prospek pertumbuhan domestik yang stabil dan menguntungkan dalam jangka menengah. Kami memperkirakan persepsi investor yang positif akan kembali secara bertahap dan membawa stabilitas yang lebih baik untuk sektor eksternal Indonesia.”

Analisis Harga GBP/USD: Pembeli Menantang Rintangan Channel Yang Berusia Dua Bulan

Pasangan GBP/USD menambah kenaikan intraday dan melesat ke level tertinggi sejak 2 September, di sekitar wilayah 1,3380 selama paruh pertama sesi Erop
Đọc thêm Previous

EUR/GBP Akan Bergerak Menuju 0,86 Jika Ada Perjanjian Brexit – Danske Bank

EUR/GBP kurang lebih semata-mata berada di tangan hasil Brexit. Jika kita mendapatkan perjanjian perdagangan bebas sederhana, ekonom di Danske Bank me
Đọc thêm Next